Jumat, 13 Juli 2012

SENI DAN LINGKUNGAN HIDUP


SENI DAN LINGKUNGAN HIDUP
Kesenian merupakan kebudayaan bangsa yang merefleksikan kepribadian bangsa atau masyarakatnya, dimana merupakan arti penting dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakatnya secara utuh, material serta spiritual.
Dengan beragam bentuknya,kesenian masih terintegrasi kuat pada masyarakat dan lingkunganya. Ia lahir dari spontanitas kehidupan masyarakat, atau dengan kata lain pada dasarnya kesenian adalah ekspresi jiwa seseorang atau masyarakat untuk berhubungan dengan orang lain dan alam serta lingkungan disekitarnya.
Hal ini dapat sangat menggejala dalam berbagi bentuk kesenian, sebab ekspresi seseorang dalam berkesenian memerlukan kehadiran orang lain dan lingkungan (alam) di sekitarnya dalam aktifitas berkesenianya.
Kehidupan seni dan berkesenian seseorang dalam lingkungan alam sekitarnya merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.
Karena baik dari diri kita manusia maupun dengan alam ada terjadi semacam hubungan mesra yang saling memberikan inspirasi bersimbiosis mutualisme untuk menuju terciptanya suatu karya yang mengarah pada penyadaran diri terhadap kelestarian alam.
Penegasan bahwa alam semesta merupakan narasumber inspirasi yang begitu besar dapat kita tinjau dari penyadaran manusia terhadap alam lingkungan masa lampau.
Dalam budaya lama kita ada suatu atau semacam sikap dan nilai budaya yang wujud mekanisme antara manusia dengan dimensi spiritual, mereka mempercayai pada adanya semacam makhluk halus yang apabila marah  dapat mencelakakan bahkan membunuh musuhnya.
Untuk menjaga keselarasan hubungan tersebut, mereka mencoba dengan cara mendekati kekuatan supranatural yang dipercayainya tersebut dengan cara memberikan keinginan dan kesenanganya, agar terjaga keselarasan hubungan hidup antara alam dan manusia.
Makhluk halus semacam itu pada masa lampau dipercaya menghuni pohon-pohon besar, binatang-binatang yang dikeramatkan, batu-batu besar, gunung-gunung, sungai dan sebagainya.
Sehingga tidak mengherankan bila dalam karya seni budaya banyak menyerap dari system ritual, perlambangan, kepercayaan dan sebagainya. Kita dapat melihat dalam berbagai suku bangsa kita baik dalam bentuk kesenian : seni lukis, seni tari, seni suara dan banyak sekali yang menyerap sumber inspirasi dari alam dan sekitarnya serta banyak motif dari flora dan fauna dari alam sekitarnya.
Inspirasi dari hewan-hewan,burung, serangga, ikan, tanaman, daun dan bunga sangatlah mempengaruhi berbagai karya seni di berbagai suku bangsa kita, bahkan sampai sekarang.
Jadi kita lihat bahwa dalam konsep berkesenian budayanya pada diri manusia terjadi hubungan yang sangat mesra antara manusia dan alam lingkunganya.
Dengan sikap budaya yang arif seperti ini justru sebagai pendorong pada manusia agar alam tidak punah dan rusak. Dari sini terlihat bahwa sebenarnya diantara manusia pada masa itu dengan alam sekitarnya, dengan berbagai cara dan melalui proses berkesenian dan berbudaya telah menciptakan suatu hubungan kausal yang sangat mesra dengan alam disekitarnya.
Kesadaran dan kearifan terhadap lingkungan ini timbul karena pengalaman hidup mereka, dimana manusia hidup ditengah alam beserta semua isinya. Kesadaran akan kearifan ini kemudian dibungkus oleh berbagi mitos dan kepercayaan, yang apabila dilanggar akan membuat mereka kualat terhadap alam sekitarnya.
Kita harus dapat memaklumi hal ini karena pada masa itu tidak ada jalan lain yang terbuka untuk menimbulkan budaya rasional untuk keperluan pelestarian lingkungan hidup.
Proses yang terjadi pada alam belum dirumuskan data-data ilmiah melalui analisis tetek bengek seperti yang terjadi pada jaman sekarang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar